fnc muslimah

aku berkaca pada apa yang ada di depanku kini
sebuah kenyataan tentang belenggu dunia yang allah tunjukan satu persatu
ya... ini tentang hidup
tak puas rasanya ila sebuah diary tak menceritankan hal yang sensitif
maka inilah sebuah kegalauan yang kurasa beberapa waktu yang lalu
setiap manusia memiliki pilihan hidup masing-masing
begitu juga denganku...
hari ini sebuah pertanyaan yang selalu kuhindari
kembali kudengar.
doa-doapara tetua tentang hidupku membuatku menangis pilu
ya.. dulu aku selalu menghindari pertanyaan ini,
sekarang aku berada pada ujung tanya itu
apa jawabanku... entahlah...aku menunggu ketentuan allah.
hari ini aku melihat benar jika jodoh kita itu
tidak jauh dari perilaku kebiasaan hidup kita
pasangan pertama
mereka punya segalanya, tapi mereka jauh dari allah
mengapa demikian???
entahlah suaminya tak pernah menganggap ramadhan itu spesial
ia tak pernah berpuasa, sedang istrinya
tak mengangap hari raya idul fitri itu istimewa
ia berpuasa tapi ia tidak pernah sholat id
pertanyaan besarku tentang mereka, mereka punya segala
nama besar, jabatan, kekayaan, tapi mengapa mereka tidak berterima kasih kepada tuhanya?
mereka jauh dari kewajiban dan kebiasaan umat muslim.
pasangan kedua
mereka hidup sangat sederhana, rumah kecil beralas tanah
anak istri berjilbab rapi
kebiasaan sholat berjamaah yang rutin dan pandai bersyukur kepada allah
ya rabb.. sesungguhnya apa yang ingin kau tunjukan padaku?
apa engkau sedang mengingatkan kepadaku
akan hadist rasullullah tentang memilih jodoh?
"pilihlah karena agamanya, maka kau akan bahagia"
ya rabb... apakah engkau ingin aku berpikir untuk memilih
apakah bahagia dengan kemewahan dunia? atau bahagia dengan kemewahan akhiratmu?
allah... jika aku menginginkan keduanya apakah mustahil bagiku?
karena pada dasarnya tidak ada yang sempurna bukan?
aku tahu jika aku berharap keduanya maka aku harus menjadi keduanya bukan?
kaya dan sholehah aku harus seperti itu
karena jodoh adalah cerminan diri
ya rabb engkau tahu.. aku menangis ketika simbah kakung berkata
"semoga engkau mendapatkan jodoh yang dapat mencukupi kehidupanmu nduk,
jodoh yang dekat dengan gusti allah"
wallahi aku sedih dan tak bisa melupakan kata-kata simbah.
simbah benar..memilih pasangan hidup
bukan yang kaya, bukan yang tampan, bukan yang berjabatan tinggi,
tapi yang sholeh dan cukup.


-LOVE YOU GRANDFATHER-



Label:
0 Responses

Posting Komentar