fnc muslimah



Entah kenapa, tiap kali melihatmu…. Selalu saja ada gerimis di hati…
Ya… entah tak bisa kusebut lagi, perasaan macam apa ini?
Tak tahukah… bahwa sudah begitu banyak ilmu yang kuambil darimu….
Bahkan semakin banyak aku belajar darimu, semakin aku merasa tak cukup, aku tak mampu
untuk menggapaimu….
Karena… kau terlalu indah bagiku….
Kau terlalu sempurna di mataku….

Suatu ketika aku merasakan ada yang aneh dalam diriku namaun entahlah aku tak tahu apa itu..
Yang aku rasa aku hanya takut, takut dan takut…
Dan kini, aku semakin tertunduk dalam-dalam….
Mencoba, menerka isi hati…
Ternyata aku mencintaimu, aku terserang virus-virus merah jambu…

Aku cemburu ketika aku hanya tahu, menyaksikan semua yang ada padamu, kedekatanmu dengannya, hatiku begitu sakit, seakan ada kupu-kupu menari diperutku, ada yang menjebol paksa tanggul sungai air mataku, aku sakit, tersiksa, aku cemburu, karenamu…

hmmm...

Akhii afwan jiddan…

afwan sebelumnya, akhi...

sebenarnya tak seharusnya aku menulis ini, karena memang tak sepantasnya aku mengungkapkan hal ini.
akhi, afwan sekali lagi ...

sudah sangat lama aku memendamnya terserah antum mau membacanya hingga akhir atau langsung membuang surat ini setelah membaca kalimat ini
Tak bisa kupungkiri, aku senang akhi, sangat senang.
Awalnya kau maminta izin untuk sekedar mengobrol sedikit.

Parahnya aku meng-iyakan dan memperbolehkan karena aku fikir hal ini tak akan pernah terjadi. Aku kira tak akan berlanjut hingga larut. Namun entah apa yang menghambatku, aku tak bisa menghentikan pembicaraan itu. Mungkin syaitan telah menguasai kelemahanku. Astaghfirullah…

Kemudian ia kembali berlanjut hingga hari kesekian. Subhanallah, entah apa yang merasukiku. Aku tak tahu perasaan itu. Namun tiap kau mengirim pesan meski itu hanya sebuah pesan tausyiah aku merasa istimewa. Apalagi selanjutnya kau mengajakku mengobrol panjang lebar. Makin berbungalah aku yang kemarin masih sebuah kuncup yang malu-malu.

Astaghfirullah, aku malu mengingatnya akhi. Saat kau mulai memuji sesuatu dariku meski hanya pujian biasa yang kau utarakan juga pada saudaramu yang lain. Atau sekedar salam ukhuwah yang biasa kita sampaikan pada rekan seperjuangan. Itu semua telah mengubahku. Mengubah cara pandangku padamu. Padamu yang kini mulai istimewa dimataku.

Aku tak bisa mengelak, aku mulai tersihir dan jatuh. Jatuh pada perasaan yang dibalut indah oleh musuh sejati kita, syeitan yang terkutuk itu.
Masyaallah…siasat syeitan itu sangat halus bukan, akhi? Aku merasakannya kini. Astaghfirullah…

Sekian lama pula aku mengingkari siasat ini. Aku yakin kau terjaga dan takkan melakukan hal bodoh macam apapun. Dan aku yakin kau lebih mengetahui tentang masalah itu. Masalah yang selalu menjadi topik hangat saat kita seusia remaja. Aku sangat yakin kau lebih faham. Kau lebih faham.

Aku menangis karena mengyesal telah melakukan perbuatan paling bodoh sedunia. Karena aku membuka pintu bagi siasat itu berada dalam relung. Kemudian menyamar indah bak bintang kejora. Membawaku mengelana di semesta raya yang kemilau. Kemudian memberiku zamrud yang indah. Namun tanpa sadar aku sebenarnya berada pada jurang hina.

Aku menangis karena aku menyadari dirikulah yang membuatmu terjatuh dalam. Akulah sumber salahmu yang membuatmu melepaskan hijab dan izzah yang selama ini kau pegang erat. Akulah yang menjadi noda di beningnya hatimu. Akulah yang membiarkanmu jua tenggelam dalam siasat menyesatkan ini.

Maka maafkan aku yang khilaf ini akhi. Maafkan aku yang berlumur dosa ini. Maafkan aku yang menggunung salah.
Aku tak akan lagi menanyakan apapun padamu. Aku ingin kembali menenangkan hati Kembali pada Illahi mungkin belum terlambat. Akhi, jika kau tak bisa mamahami pintaku ini, maka MINTALAH AKU PADA ORANGTUAKU DAN HALALKAN AKU BAGIMU !! hehehh ^.^

Kini aku menyadari …
Dan kini, aku semakin tertunduk dalam-dalam….
Aku kembali Mencoba, menerka isi hati…
Mendadak aku semakin pilu… tergugu dalam kesendirianku…

Dan seketika itu pun aku mendapatkan sebuah nasehat
“Bgitulah dilemanya seorg gadis, ia hnya bisa berkata,kenapa bukan ak yg dipilih? Tp yakinkan dirimu bahwa engkau muslimah yg tangguh,jangan cengeng. Ingat, jangan bermain-main dengan perasaan karena itu akan membuat dirimu lemah. Menangislah, jika itu bisa meringankan bebanmu.Menangis adalah pelampiasan jiwa dari hati yg sekarat. Pernahkah kamu menangisi dosa-dosamu..?? Menangis krn takut padaNYA? bukankah nabi kita sudah brsabda,api neraka tdk mampu menyentuh orang yg meneteskan airmta krn takut kpd Allah.”

Aku menangisssssss…..
melebur semua air mataku ketika aku mendapat nasehat itu..
Astaghfirullah Adakah Allah dalam tiap langkah kakiku… adakah Allah dalam tiap pandangan mataku… adakah Allah dalam tiap ucap lisanku…. adakah Allah dalam tiap ikhtiarku di jalan ini….

Astaghfirullah …
Sungguh… betapa aku tak bisa…
Berkata-kata lagi.. aku cemburu padamu, Tapi aku tak pernah sadar bahwa ada yang lebih cemburu , Dia cemburu jika aku seperti itu…

Kini cemburuku bukan kepadamu lagi akhii
Aku gantikan kata cemburuku, cemburu yang pantas …
Aku cemburu pada mereka wanita shalihah yang selalu menghiasi dunia …
Kini akan ku buktikan BUKAN AKU YANG HARUS CEMBURU PADA BIDADARI ,TAPI BIDADARI YANG HARUS CEMBURU PADAKU ..InsyaAllah ^_^

Karena aku juga cemburu,..
karena akhlaq para shahabiyah yang kini telah menawan hatiku…
Karena aku begitu cemburu,
karena ku inginkan rasa malu itu menjadi penghias akhlaq dan keimananku,.. yang menjadikan Khodijah, Aisyah, Fatimah, Hafsah dan shahabiyah yang lain lebih terjaga oleh rasa melebihi terjaganya seorang gadis dalam pingitan. Sungguh kini…. aku benar-benar CEMBURU . . . . .
C.E.M.B.U.R.U padamu ukhty
pada Ukhti Sholehah karena akhlaqmu yang begitu menawan itu
Karena itu Aku Cemburu…..

Barakallahu Fiikum , Banyak sayang dan cinta ^_^

Label:
0 Responses

Posting Komentar